Pondok mbako merupakan salah satu mitra UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang pertama di wilayah kabupaten tangerang, spesialis khusus penjual tembakau ini telah berdiri sejak tahun 2019 di pasar kamis kabupaten tangerang, senin (25/12).
Dengan menjual berbagai jenis tembakau sera, peralatan linting dengan kata lain adalah TINGWE (Linting deWE).
Mujiyanto merupakan pendiri pondok mbako yang berdarah temanggung jawa tengah ini, mempromosikan berbagai macam jenis tembakau flavor dari lima puluh (50) varian rasa murni tembakau nusantara.
Antony Dhama Syaputtra regenerasi dalam melanjutkan usaha keluarga, berusia 25 tahun kelahiran tumanggung jawa tengah 1998 warga perum taman buah kuta bumi pasar kemis kabupaten tangerang banten.
Tidak bermimpi muluk menjadikan dirinya seorang pengusaha daerah yang dicita-citakan oleh masyarakat pada umumnya. Motivasi beliau mengembangkan usaha ini bersama orang tuanya guna untuk memajukan UMKM dan PETANI, sebaliknya pemuda yang berasal dari kalangan pengusaha ini justru termotivasi untuk menjadi seorang wirausahawan sukses, serta lebih berguna untuk orang lain.
“ Wirausaha menjadi bagian penting yang harus ditekuni serta digeluti oleh pemuda di tangerang juga pemuda nusantara agar berguna bagi bangsa dan negara.
Karena dari berwirausaha setidaknya kita bisa meningkatkan pendapatan daerah kita sendiri,” ujar Anton, Senin (18/12/2023).
Mahasiswa yang tengah menyelesaikan skripsinya di Universitas Muhammadiyah Tangerang jurusan teknik elektro S1 semester sembilan (9).
Bergelut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dari menjual tembakau lintingan hasil produksi petani lokal jawa tengah.
” Kebetulan usaha ini saya geluti sejak baru memulai kuliah di tangerang. Kala itu, saya baru merintis usaha dengan menjual kopi lokal.
Kemudian terinspirasi sehingga tercetusnya ide untuk mengembangkan tembakau linting ini, ” ujar anton.
Usaha yang dirintisnya sejak 2019 itu, kini eksis dikalangan kaum pemuda. Bahkan, dia sudah membuka di tiga (3) titik cabang yang berlokasi di wilayah tangerang dengan titik awal berdomisili di
Jl. NN no.01 blok BB 2, RT.07/RW.4, kutabumi, Kec. pasar. Kemis, kabupaten tangerang, banten 15560.
” Kami sudah membuka di tiga (3) titik cabang saat ini untuk wilayah kabupaten tangerang, meliputi
1. Di taman buah
2. Tinkwe corner denga titik
kordinatberada di sebrang pabrik
bosung pasar kemis dan pondok
mbako.
3. Kota tigaraksa kabupaten
tangerang.
yang mana rencananya akan saya coba kembangkan bisnis ini hingga keseluruh pulau jawa, ” Jelas anton
Sejak dilanda pandemi, kebutuhan tembakau lintingan cukup tinggi, hal tersebut dikarenakan para konsumen beralih ke tembakau lintingan akibat adanya kenaikan harga rokok yang semakin hari kian melambung tinggi. Kondisi inilah
Membuat usaha tembakau yang digeluti anton dan keluarga meningkat. Dirinya mengakui, bawasanya belakangan ini penjualan tembakau lokal cukup tinggi.
Singkat cerita dimasa pandemi berlangsung, mujiyanto selaku pendiri pondok mbako sekaligus orang tua anton berganti haluan yang sebelumnya menjadi driver online.
Kini ia terinspirasi untuk memajukan dirinya menjadi seorang wirausaha, hal ini dilakukan guna mengantisipasi dalam memenuhi kebutuhan hidupnya bersama keluarga.
“ Melihat para kaum muda dan orang dewasa menggunakan fasilitas rokok dengan gaya konvesional dan vape yang trendi.
Sehingga dapat meminimize secara financial ditengah pandemi, dari situlah awal pemicu saya untuk menyemarakan tembakau tradisional,
hingga terbentuklah nama pondok mbako.
Dan kini pondok mbako pun tidak hanya sekedar menjual tembakau asli citra nusantara saja melainkan kopi bubuk yang berasal dari temanggung pun tersedia, seperti,
* Kopi robuta
* Arabica
* Wiffi dan tester sepuasnya. “ Jelas mujianto
” Penjualan kami pun dari hari kehari cukup meningkat, apalagi sejak dilanda pandemi kemarin ditambah dengan adanya kenaikan harga rokok banyak warga beralih untuk menggunakan tembakau lintingan ini, ” ujarnya.
Dengan mengembangkan tembakau lintingan, anton telah berhasil menggandeng para petani, khususnya di jawa tengah.
Guna untuk mengembangkan usaha tembakau dengan harga yang lebih terjangkau. Sehingga terhindar dari permainan harga tengkulak maupun aturan yang diperoleh dari perusahaan besar.
” Biasanya para petani menjadi korban harga eceran tertinggi yang diterapkan para perusahaan besar.
Kini dengan adanya usaha yang saya kembangkan setidaknya dapat membantu petani untuk menyuplai tembakau dengan harga yang sangat terjangkau, ” terangnya.
Selain dapat membantu petani untuk menjual tembakau lintingan yang sudah dikemas terlebih dulu oleh para petani di kabupaten tangerang.
Kini anton pun telah banyak mengimport tembakau ke para petani daerah. Biasanya, anton dapat mengirim tembakau keberbagai macam tempat di setiap kali masa panennya.
Dari hasil penjualan tembakau lintingan,, anton dapat meraup keuntungan hingga Rp 30 (Tiga Puluh Juta) setiap bulannya.
Pendapatan itu diprediksi akan terus meningkat seiring denga tingginya nilai pemesanan dari kalangan pemuda di seluruh tangerang raya.
” Dalam perbulan kita bisa meraup 20 juta sampai dengan 30 juta, itu saya dapatkan di satu cabang saja.
Belum termasuk hitungan keuntungan saya di cabang yang lain, ” papanya.
Semenjak ia berbisnis tembakau lintingan ini menurut anton cukup menjanjikan untuk jangka panjang kedepan.
Pasalnya, selain banyak diminati kalangan pemuda, ia pun membantu para petani untuk dapat lebih mandiri tanpa harus bergantung pada perusahaan yang terkadang membeli tembakau mereka jauh diluar harapan.
” Harapa saya, penjualan tembakau ini bisa lebih lancar sehingga kami dapat bekerja sama lebih baik lagi kepada pihak petani.
Untuk itu pemesanan dapat dilakukan menghubungi whatsapp kami dinomor 089653434180 / 08128052478, ” Tutup anton.