
Medan, postangsel.com
Diduga ada pelecehan seksual dari Camelia Neneng oleh Bupati Tapan Nuali Tengah, Sumut.
Kini pihak Polisi dalam melakukan pemeriksaan pada Bupati Tapan Nauli Tengah, diduga Bupati melakukan niat dan melakukan kejahatan seks.
Tetapi Wakil Ketua DPRD Camelia Neneng (CN) tak senang, ia sempat di ajak untuk masuk kesuatu ruang.
Namun Kata CN, ia tak mau, alasan apa ia di tarik paksa oleh TMP keruangan kosong tidak ada orang.
Ia berpikir Bupati TMP ini ada niat melakukan kejahatan dan kekerasan pada wanita.
“Lalu ia melaporkan pada ke pihak Polrestabes Medan tuduhan melakukan pelecehan seksual pada CN”, katanya Suardi salah satu warga.
Menurut Suardiman, bahwa ibu di tarik keruangan, dan diduga ibu mau saja, tetapi bu CN merontak.
Lalu, kejadian ini di laporkan pelecehan seksual pada Wakil ketua DPRD CN ke pihak polisi.
Menurut informasi dari Polrestabes Medan menyelidiki soal dugaan penganiayaan dan pelecehan seksual yang dilaporkan Wakil Ketua DPRD Tapteng Camelia Neneng dengan terlapor calon Bupati Tapteng Masinton Pasaribu.
Polisi mengamankan CCTV dari lokasi kejadian itu.
“Sudah kita ambil, sedang kami analisa,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Jama Kita Purba, Rabu (9/10/2024), dikutip detiknews.com.
Jama mengatakan pihaknya telah ke lokasi kejadian untuk olah TKP pada Senin siang.
Perwira menengah Polri itu mengatakan sudah ada sekitar empat orang saksi yang diperiksa soal peristiwa itu, termasuk korban.
Keluarga dari perempuan CN minta pihak polisi agar di usut tuntas kasusnya, agar tidak ada pandangan negatip pada putrinya CN.
“Kami minta pada polisi agar tangkap Terlapor, karena pelapor sudah melapor duluan, siapa-pun orangnya tetap di proses hukum”, ujarnya Pamanya.
Hukum tetap di jalankan, karena yang di lecehkan itu adalah anggota DPRD, bukan masyarakat biasa.
“Sama-sama punya peranan dalam pembangunan Kab. Tapan Nauli Selatan ini, hal ini harga diri seorang partai”, ujarnya.
(asizal / feri)
Related Posts
Pihak wakil ketua Komisi III DPR RI minta di tertibkan ormas yang kerap intimidasi masyarakat di Jakarta.
Beberapa Aktivis mengamati bahwa Undang-undang PERS dirubah Korupsi Berjemaa susah kontrolnya.
Wakil Gubenur Banten tidak segan-segan menangkap ormas yang melakukan pemalak.
Mantan Jenderal Gatot Nurmatio, sempat berang pada ketua Grib.
Hendry menyatakan bahwa pihaknya justru mendukung penyelidikan kepolisian agar semua menjadi terang-benderang,
No Responses